Prakarya VIII Kerajinan Limbah Keras

 Untuk Kalangan Sendiri ( SMP DWI PUTRA) Kelas VIII

Jangan lupa isi kuisnya dan absensi pada bagian paling bawah

Tetap Semangat Belajar dari Rumah


Bahan limbah merupakan bahan yang sangat potensial untuk dijadikan bahan pembuatan kerajinan. Di tangan-tangan kreatif, limbah keras organik dan anorganik dapat disulap menjadi aneka kerajinan yang unik dan menarik. Oleh sebab itu, kali ini kita masih membahas bahan limbah. Limbah keras adalah limbah yang berwujud keras, padat, tidak mudah berubah bentuk, tidak mudah diolah, dan tidak mudah terurai dalam tanah.

Limbah keras juga terbagi menjadi dua yaitu limbah keras organik dan anorganik

Limbah Keras Organik adalah limbah yang berasal dari alam (tumbuhan dan hewan) bersifat keras, padat, dan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk terurai dalam tanah. Contohnya cangkang kerang laut, sisik ikan keras, tulang ikan, tulang hewan berkaki empat (sapi, kerbau, kambing), tempurung kelapa, dan potongan kayu. Hampir semua limbah keras organik dapat dimanfaatkan kembali sebagai produk kerajinan, tetapi diperlukan peralatan yang cukup kuat untuk membantu dalam pengerjaannya.

Limbah keras anorganik adalah jenis limbah yang berwujud keras, padat, sangat sulit atau bahkan tidak bisa untuk diuraikan atau tidak bisa membusuk. Contoh limbah keras anorganik adalah plastik, pecahan keramik, pecahan kaca, dan baja. Sampah anorganik berasal dari sumber daya alam dan kimia yang tidak terbaharui. Akumulasi limbah yang merupakan sisa hasil buangan mempunyai potensi sebagai polutan (penyebab polusi). Oleh karena itu, dengan proses daur ulang limbah mendapat perhatian khusus dan penanganan yang maksimal.

Limbah keras relatif sulit terurai, dan mungkin beberapa bisa  terurai tetapi memerlukan waktu yang lama. Limbah tersebut berasal  dari sumber daya yang berasal dari pertambangan seperti minyak bumi, batubara, besi, timah, dan nikel. Limbah umumnya berasal dari kegiatan industri, pertambangan, dan domistik yaitu dari sampah rumah tangga, contohnya: cangkang kerang, tampurung kelapa, sisik ikan, kaleng bekas, botol,  plastik, karet sintetis, potongan atau pelat dari logam, berbagai jenis batu-batuan, pecah-pecahan gelas, tulang-belulang, stereofoam dan lain-lain.


Pengolahan Bahan Limbah Keras

Pengolahan limbah organik dan anorganik memiliki teknik yang berbeda. Limbah organik biasanya didaur ulang menjadi pupuk tanaman sampai dengan bahan bakar biogas. Sementara limbah keras  yang ada di lingkungan masyarakat terlebih dahulu dilakukan pengolahan melalui beberapa cara berikut.
  • Sanitasi (Sanitary landfill)Sanitary landfill yaitu suatu metode pengolahan sampah terkontrol dengan sistem sanitasi yang baik.
  • Pembakaran (Incineration),Pada incineration sampah dibakar di dalam alat yang disebut insinerator. Hasil pembakarannya berupa gas dan residu pembakaran.
  • Penghancuran (Pulverisation ).Pada pulverisation, penghancuran sampah dilakukan di dalam mobil pengumpul sampah yang telah dilengkapi dengan alat pengaduk sampah. Sampah-sampah tersebut langsung dihancurkan menjadi potongan-potongan kecil yang dapat dimanfatkan untuk menimbun tanah yang letaknya rendah.
Limbah keras yang dapat didaur ulang yaitu tempurung kelapa, cangkang kerang, tulang belulang,   plastik, logam, kaca, plastik, dan kaleng. Limbah limbah dapat dipilah-pilah sesuai kebutuhan. Jika dinilai tidak layak pakai, maka limbah dapat diselesaikan dengan cara dibakar. Sebaliknya limbah yang masih dalam kondisi utuh, dapat dimanfaatkan kembali menjadi karya kerajinan. Jika limbah sudah beralih manfaat menjadi barang kerajinan secara ekonomi nilainya akan meningkat.



Proses pengolahan masing-masing bahan limbah keras secara umum sama. Pengolahan dapat dilakukan secara manual maupun menggunakan mesin. Di bawah ini proses pengolahan sederhana yang dapat dilakukan untuk kerajinan bahan limbah keras.

Proses pengolahan sederhana yang dapat dilakukan untuk kerajinan bahan limbah keras


  1. Pemilahan : Bahan limbah Seleksi bahan limbah keras perlu dilakukan sebelum proses produksi.
  2. Pembersihan : Limbah Keadaan limbah keras biasanya tidak cukup bersih. Oleh karena itu, perlu dilakukan pencucian dengan menggunakan detergen agar zat bekas makanan atau minuman dapat larut dan limbah keras menjadi bersih.
  3. Pengeringan : Pengeringan dilakukan secara konvensional yaitu menggunakan sinar matahari langsung atau dapat juga secara langsung dengan dibersihkan menggunakan lap kering.
  4. Pewarnaan : Pewarnaan pada limbah keras dapat dilakukan dengan cara disemprot atau dikuas dengan cat.
  5. Pengeringan : Setelah pewarnaan Setelah diberi warna, bahan limbah harus dikeringkan kembali dengan sinar matahari langsung atau diangin-anginkan.
  6. Penghalusan : Bahan agar siap pakai Bahan limbah yang sudah kering dapat difinishing agar mudah diproses menjadi karya. Proses finishing juga berbagai macam caranya, seperti dipotong, ditempa, dilem, digerinda, dan diamplas  

Contoh kerajinan bahan keras alami/organik ini antara lain sebagai berikut:



  • VAS BUNGA (dari bambu atau kayu)
  • PIGURA (bisa dari kayu atau pasir)
  • TAS ROTAN 
  • ORNAMEN HIAS (dari batu alam)
  • Dll


Adapun contoh kerajinan bahan keras Anorganik/buatan ini antara lain sebagai berikut:

  • Patung
  • Kalung
  • Bingkai
  • Miniatur
  • Pot Bunga
  • Kursi
  • Meja
  • Dl


Silahkan diisi , jika sudah selesai klik kirim

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Prakarya VII Kerajinan Limbah Lunak

Kerajinan Serat VII bagian 1

Materi 1 Akuntansi Lembaga XII